Lampung Timur, 26 Februari 2025 – Seluruh santri Pondok Pesantren Darul Ulum Sekampung, Lampung Timur, dengan penuh khidmat melaksanakan ziarah ke makam para muassis (pendiri) dan masyayikh pesantren pada Rabu, 26 Februari 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi tahunan pondok yang bertujuan untuk mengenang jasa para ulama serta menanamkan nilai-nilai spiritual dan kecintaan terhadap perjuangan para pendahulu dalam menyebarkan ilmu agama.
Kegiatan ziarah ini diawali dengan berkumpulnya para santri di halaman utama pondok sejak pagi hari. Dengan mengenakan pakaian putih sebagai simbol kesucian hati, mereka berjalan bersama menuju kompleks pemakaman yang terletak tidak jauh dari area pondok. Para santri didampingi oleh para ustaz, dewan pengasuh, serta tokoh masyarakat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Setibanya di makam, acara dimulai dengan pembacaan surah Yasin, tahlil, dan doa yang dipimpin oleh salah satu kyai senior pondok. Suasana penuh kekhusyukan terasa di antara para santri yang duduk tertib, seraya berdoa untuk kebaikan para muassis serta memohon keberkahan ilmu yang mereka dapatkan di pesantren.
Meneladani Perjuangan Para Ulama
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum,Ustadz Muhammad Alwi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ziarah ini bukan sekadar bentuk penghormatan kepada para pendiri pondok, tetapi juga momentum bagi para santri untuk merefleksikan perjuangan para ulama terdahulu.
“Para muassis dan masyayikh pesantren ini telah mengabdikan hidup mereka untuk dakwah dan pendidikan Islam. Mereka membangun pondok ini dengan penuh perjuangan dan pengorbanan. Kita sebagai generasi penerus harus melanjutkan perjuangan mereka dengan menjaga dan mengembangkan ilmu yang telah diwariskan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa ziarah juga menjadi sarana pendidikan karakter bagi para santri agar mereka senantiasa menghormati ulama dan menjadikan mereka sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap para santri tidak hanya mengenang jasa para pendiri, tetapi juga meneladani akhlak, keikhlasan, dan semangat mereka dalam menuntut ilmu,” tambahnya.
Antusiasme dan Refleksi Para Santri
Para santri pun tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Salah seorang santri, mengungkapkan bahwa pengalaman ziarah ini memberikan kesan mendalam dan semakin memperkuat kecintaannya terhadap pesantren dan para ulama.
“Ini bukan sekadar ritual, tetapi juga pengingat bagi kami bahwa ilmu yang kami pelajari di pondok ini berasal dari perjuangan para pendahulu. Kami merasa lebih dekat dengan para ulama dan semakin bersemangat untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.
Tak hanya santri, para alumni dan masyarakat sekitar juga turut hadir dalam kegiatan ini. Salah seorang alumni, mengungkapkan bahwa ziarah ke makam para masyayikh selalu menjadi momen yang dinanti.
“Setiap kali kami berziarah, kami merasa seperti kembali ke akar perjuangan pesantren. Ini adalah cara kami menunjukkan rasa terima kasih dan penghormatan kepada para ulama yang telah mendidik dan membimbing kami,” katanya.
Harapan dan Doa untuk Kemajuan Pesantren
Setelah prosesi ziarah selesai, kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh kyai pondok. Para santri dan jamaah yang hadir memanjatkan doa agar Pondok Pesantren Darul Ulum semakin berkembang, melahirkan generasi yang berakhlak mulia, serta tetap menjadi pusat pendidikan Islam yang penuh berkah.
Acara ziarah ini menjadi bukti bahwa tradisi pesantren tetap terjaga dan semakin mempererat ikatan antara santri, pengasuh, alumni, dan masyarakat. Dengan mengenang dan meneladani para muassis dan masyayikh, diharapkan nilai-nilai keislaman dan keilmuan terus diwariskan kepada generasi mendatang.
© 2024 Yayasan Darul Ulum Sekampung