Peringatan Haul ke-2 KH. A. Mudjab Digelar Khidmat, Mengenang Tokoh Visioner di Balik Lahirnya Pesantren Darul Ulum Lampung Timur
Lampung Timur, 30 Mei 2025 —
Ratusan hadirin memadati area Pondok Pesantren Darul Ulum, Desa Sumbergede, Lampung Timur, dalam peringatan Haul ke-2 Dr. KH. A. Mudjab, M.Pd.I Bin H. Mualim, yang diselenggarakan dengan penuh kekhidmatan pada Jumat (30/5). Acara tersebut menjadi momentum penting untuk mengenang dan mendoakan almarhum, sosok ulama besar dan pendidik yang telah meninggalkan jejak yang dalam dalam dunia pendidikan Islam di Lampung.
KH. A. Mudjab merupakan salah satu tokoh penting di balik berdirinya Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum, yang dideklarasikan pada 8 Agustus 1969 oleh dua bersaudara: KH. Muhammad Dahlan dan KH. Muhammad Abdul Mudjib. Kedua tokoh tersebut meletakkan fondasi kuat bagi lahirnya lembaga pendidikan Islam yang kini telah menjelma menjadi pusat pembelajaran dan pembinaan akhlak bagi generasi muda di Lampung.
Dr. KH. A. Mudjab, M.Pd.I, sebagai bagian dari generasi penerus perjuangan para pendiri, berperan vital dalam mengembangkan dan memperluas peran pesantren dalam mencerdaskan kehidupan umat. Beliau dikenal sebagai ulama yang tidak hanya mengajar, tetapi juga memimpin, menginspirasi, dan mengabdikan hidupnya demi kemajuan pendidikan, terutama di wilayah Desa Sumbergede dan secara umum di seluruh Lampung.
Dalam suasana yang khidmat, para tokoh masyarakat, alumni dari berbagai angkatan, santri aktif, serta masyarakat sekitar turut hadir dan larut dalam doa bersama. Rangkaian acara haul dimulai dengan pembacaan Al-Qur’an, dzikir, serta pembacaan tahlil dan doa untuk almarhum. Acara juga diisi dengan tausiyah yang menggambarkan perjuangan, visi, dan semangat dakwah KH. A. Mudjab dalam membina umat.
“Beliau adalah sosok ayah yang sangat berdisiplin dalam mendidik anak-anaknya, serta seorang kiai yang sangat mencintai santri-santrinya. Beliau senantiasa meluangkan pikiran, harta, dan tenaga untuk perkembangan pesantren dan kebaikan seluruh santri-santrinya,” ungkap H. Ahmad Abroza, M.Pd.I, salah satu putra almarhum.
Semasa hidupnya, KH. A. Mudjab dikenal sebagai pribadi yang sederhana namun memiliki semangat juang luar biasa. Keteladanan beliau dalam mendidik dan membimbing santri menjadi nilai luhur yang terus diwariskan kepada generasi penerus. Sikap beliau yang disiplin, penuh kasih, dan memiliki komitmen tinggi terhadap dunia pendidikan menjadikannya sosok yang dihormati tidak hanya di lingkungan pesantren, tetapi juga di kalangan masyarakat luas.
Pengabdian beliau terhadap dunia pendidikan tercermin dari perannya sebagai pendidik dan organisator pesantren. Beliau tidak hanya hadir sebagai pengajar di kelas, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam membangun infrastruktur pesantren, mengembangkan kurikulum, serta menjalin komunikasi yang baik dengan wali santri dan masyarakat sekitar. Bahkan hingga akhir hayatnya, KH. A. Mudjab dikenal tidak pernah lelah memikirkan kemajuan pesantren dan kesejahteraan santri-santrinya.
Para alumni yang hadir dalam acara haul juga mengenang KH. A. Mudjab sebagai sosok yang membentuk karakter dan prinsip hidup mereka. Banyak dari mereka yang kini menjadi tokoh masyarakat, pendidik, pengusaha, dan pemimpin lembaga, yang mengakui bahwa keberhasilan mereka tidak lepas dari nilai-nilai dan pendidikan yang mereka terima selama mondok di bawah bimbingan beliau.
“Almarhum bukan hanya guru kami, tapi juga bapak kami. Kami belajar dari beliau tentang keikhlasan, kerja keras, dan pentingnya adab dalam menuntut ilmu. Haul ini menjadi momen penting bagi kami untuk kembali mengingat dan mendoakan guru yang telah membentuk kami menjadi pribadi seperti hari ini,” ujar salah satu alumni.
Pondok Pesantren Darul Ulum hingga saat ini terus berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam yang memadukan tradisi pesantren dengan kebutuhan zaman. Di bawah kepemimpinan penerus generasi pendiri, pesantren ini tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman yang moderat, membangun kurikulum integratif antara ilmu agama dan ilmu umum, serta mendorong santri untuk menjadi insan berilmu, berakhlak, dan mandiri.
Peringatan haul ini ditutup dengan doa bersama yang dipanjatkan agar Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat kepada KH. A. Mudjab, mengampuni segala khilafnya, dan menempatkannya dalam golongan para mujahid dan pejuang Islam. Haul ini sekaligus menjadi pengingat bagi seluruh hadirin akan pentingnya meneruskan perjuangan beliau dalam mencerdaskan umat dan membangun peradaban melalui jalur pendidikan.
© 2024 Yayasan Darul Ulum Sekampung